#BaliTrip2020 - Part 1: Ada Lukisan Tuhan di Kintamani

Guys, kalo besok kita ke Desa Pinggan, Kintamani, buat lihat sunrise mau, gak?” Tanya Annisa kepada saya dan Novi. Saya hanya bisa bengong, karena malas sekali untuk bangun Pagi saat libur kerja. Belum mendapat jawaban dari kami, Annisa langsung bilang, “Dari sana kita bisa langsung ke Montana Del Café, nih. Cakep view-nya kalo masih Pagi.”

 
Tanpa babibu lagi, kami langsung mengiyakan dengan syarat harus bangun, bukan hanya sekadar rencana saja. Coba tebak kami bangun jam berapa? Iya jam empat Pagi waktu Bali, sayapun tanpa mandi tentunya. Saya tidak tahu perjalanan dari Ubud ke Desa Pinggan berapa lama, kondisi jalan seperti apa. Saya hanya ingat kalau kami melewati jurang dengan jarak pandang sangat pendek karena masih dipenuhi dengan kabut, selebihnya tentu saja saya tinggal tidur. Terima kasih banget sama Yoyok (Teman kuliahnya Annisa) yang dengan baik hatinya mau mengantarkan kami ke sana, terlebih mengiyakan ke-BM-an dari Annisa, sih.
 

Saat sampai di Desa Pinggan, Kintamani, nyawa saya masih melayang di dunia mimpi, belum lagi kondisi yang dingin banget membuat saya lebih kepengin lanjut tidur daripada menikmati pemandangan, ya. Apalagi saya kurang suka dengan wisata alam, kalau wisata Vety Vera bisa lah. Hehehe maaf agak garing. Namun terbayar dengan pemandangan di sana yang seperti lukisan dari Tuhan Yang Maha Esa, saya menyebutnya ada lukisan Tuhan di Kintamani.

Desa Pinggan, Kintamani, sebelum matahari terbit.

Desa Pinggan, Kintamani, setelah matahari terbit.

Jujur saya tidak menyesal bangun Subuh kalau mendapatkan pemandangan yang luar biasa indah, foto yang saya ambil dari kamera tidak perlu saya tambahkan filter sudah bagus, menurut saya. Lingkungan sekitar Desa Pinggan, Kintamani, masih benar-benar asri tanpa adanya tambahan apapun dari masyarkat untuk sekadar menjual desa tersebut. Apalagi saya yang sudah enam bulan di Rumah saja, biasanya disajikan pemandangan tembok kamar, benar-benar membuat saya bersyukur masih dikasih kesempatan melihat pemandangan ini. Eh, semacam agak lebay, ya? Hahaha.

No comments