#ThailandTrip2020 - Part 1: Melihat Sisi Lain Thailand Lewat Hua Hin

Karena sudah pernah ke Bangkok, sayapun kepikiran agak sayang saat ada rencana ke Thailand hanya di Bangkok saja. Awalnya mau pergi ke Phuket atau Chiang Mai, tapi harus mengeluarkan biaya pesawat terbang lagi. Jadi semacam habis dibiaya transportasinya, akhirnya saya pilih ke Hua Hin yang hanya tiga jam dari Bangkok. Setelah saya mencari tahu dari sana sini, sepertinya Hua Hin tidak jauh beda dengan Phuket, dua kota tersebut sama-sama di dekat laut pikir saya.


Kami check out dari Hotel di Bangkok sekitar jam 11 Siang, dan langsung mencari transportasi online untuk ke Sai Tai Mai. Terima kasih banget sama Thailand dengan segala kemudahannya, berbanding terbalik saat saya mau ke Busan yang sesampai di terminal bus langsung buta arah karena semuanya tertulis dalam bahasa Korea, tidak ada huruf latin sama sekali. Karena di Sai Tai Mai banyak sekali tujuan bus dalam bahasa latin, jadi kamu dapat dengan mudah mencari loket tiket dengan tujuan Hua Hin.


Perjalanan dari Sai Tai Mai ke Hua Hin menghabiskan waktu sekitar tiga jam, itu pun saya habiskan dengan tidur selama perjalanan. Untuk kamu yang suka tidak tahan buang air kecil, jangan khawatir karena dalam perjalanan bus akan satu kali berhenti. Jangan seperti saya yang sudah keburu panik saat bus berhenti, saya pikir sudah sampai di Hua Hin, ternyata masih di daerah antah berantah. Wkwkwk. Untung saya tidak keidean untuk turun saat itu, kalau tidak saya akan jadi gelandangan di malam tersebut.


Tiba di kota ini dengan pertanda adanya clock tower sebagai tanda kalau saya benar sudah ada di Hua Hin, membuat saya melihat sisi lain Thailand lewat Hua Hin. Dan, saya langsung bilang, "Wah, ini yang saya mau. Kotanya sepi tapi masih banyak yang jual jajanan" dengan pertanda saya tidak akan merasa bingung mau makan apa. Sayapun langsung teringat sama Ipoh di Malaysia, bedanya Hua Hin masih daerah pantai. Saat menuju hotelpun tidak begitu jauh, cukup saya tempuh jalan kaki dari clock tower. Jadi tidak perlu memakan waktu untuk segera istirahat dan juga membersihkan diri dari sisa-sisa perjalanan.

Dua Hari Satu Malam di Hua Hin, Memangnya Ada Apa?


Malam hari di Hua Hin, apalagi sedang berada di Thailand pastinya night market yang akan saya cari. Sebagai negara dengan sejuta night market, Thailand memang sangat hebat untuk menjadikan night market sebagai daya tarik tersendiri. Tidak jauh beda dengan night market yang ada di Bangkok, untuk yang di Hua Hin atmosphere-nya pun sama, makanan dan perintilan yang dijaulpun sama saja.


Salah satu makanan yang harus dicoba saat di Thailand memang sate-satean yang banyak sekali di jual. Karena saya sedang di Hua Hin yang dekat dengan laut makanya langsung beli makanan lautnya untuk makan malam, yang benar-benar segar seperti baru saja dipancing. Untuk masalah harga, yang dimana Hua Hin belum begitu komersil bila dibandingkan dengan Phuket atau Pattaya, jadi harganya masih sangat terjangkau, dan tergolong murah sepertinya. Meskipun saya belum pernah ke Phuket atau Pattaya, sih, hehehe.


Keesokan harinya saya hanya pergi Seenspace Hua Hin, karena memang hanya satu malam dengan keadaaan sorenya harus balik lagi ke Bangkok. Dan, dua hari satu malam di Hua Hin sangat tidak cukup pemirsa. Kalau ada kesempatan untuk balik ke Thailand, saya akan datang ke Hua Hin lagi. Iya, kemarin sangat tidak puas di sana. Seenspace Hua Hin seperti satu tempat yang semuanya ada, dari tempat makan berat, tempat untuk ngopi, sampai belanja pun ada. Terus, mereka juga ada Hotelnya juga, loh.


Sayang waktu saya ke sana sepertinya lagi sepi, apa karena saya datang di weekday? Tapi senangnya, saya sangat leluasa untuk foto-foto di sini, tanpa adanya gangguan dari pengunjung lain. Setelah saya melihat-lihat Seenspace, akhirnya saya memutuskan untuk makan di Oasis X Seenspace. Meskipun saya belum pernah datang ke Beach club di Bali, tapi Oasis X Seenspace benar-benar mengingatkan saya akan beach club tersebut. Kabar baiknya, saya tidak perlu ada "minimal payment" untuk sekadar menikmati senja di Oasis X Seenspace, dan bisa renang juga di sana. Saran saya, kalau kamu niat renang di Oasis X Seenspace better datangnya di Pagi hari, ya. Kalau kamu datang ke sana saat sore hari juga bagus, kamu bisa leha-leha di sana sambil menunggu senja bersama kekasih kalau ada, ya. Kurang mewah apalagi coba? Meskipun saya tetap menghabiskan hampir Rp500.000,- untuk makan berdua di sana.


Pokoknya kamu bisa tetap update instagram stories selama di Oasis X Seenspace, karena tempatnya sebagus itu yang bisa bikin teman-teman nyinyirin kamu. Apalagi selama di Thailand saya dibantu oleh Wifi Republic untuk urusan mobile data, yang satu device dapat meng-cover sampai lima gadget. Baterai device-nya juga bertahan sejak saya keluar hotel di Pagi hari, dan kembali lagi saat malam hari. Untuk biayanya juga tidak sampai mengurangi jatah belanja saya selama di Thailand, loh.


Cuaca yang kebetulan terik banget, dan rasa mau ngopi datang. Jadinya saya memutuskan untuk keliling di Seenspace Hua Hin untuk mencari tempat ngopi. Hickory Coffee menjadi pilihan saya, karena tempatnya yang seperti lagi di ruang tamu dengan nuansa putih, membuat tempat ini menjadi sangat teduh. Kalau tidak ingat harus kembali ke Bangkok, saya bisa saja menghabiskan waktu di Hickory Coffee ini seharian.


Satu hal yang saya rindukan dengan coffee shop di Jakarta waktu saya sedang ada di negara lain adalah, "Mas, ada es kopi susu gula arennya di sini?" Hahaha. Semacam agak rempita juga harus menayakan hal seperti itu saat berada di luar negeri, sayapun hanya menanyakan "signature" coffee mereka apa saja biasanya. Hickory Signature Coffee mereka menyebutnya, saya juga malas menayakan seperti apa rasanya, akhirnya saya hanya bisa, "Yaudah kalo enak abisin, kalo gak enak anggap aja lagi sial wkwk."


Hickory signature coffee ini sangat unik rasanya, seperti latte tapi ada "float" di atasnya, dan ada tambahan potongan brownies. Sayapun menyesal sudah pesan brownies sebagai cemilan, jadi semacam sayang nggak, siiiiih??????? Dan, saat seruputan pertama saya langsung merasa dimanjakan sekali lidahnya, karena rasa pahit kopi ketemu "float" tersebut sangat menyatu di lidah. Kalau kamu cukup lelah dengan rasa kopinya, kamu bisa langsung memakan browniesnya agar lidah kamu termanjakan kembali dengan sesuatu yang manis.


Saya merasa sudah cukup puas berada di Seenspace Hua Hin, dan waktu juga sudah agak mepet akhirnya saya memutuskan pergi ke Hua Hin 51 Alley untuk naik van buat kembali ke Bangkok. Waktu juga cukup berpihak pada saya, saat saya sampai di Hua Hin 51 Alley cukup menunggu setengah jam saja untuk jadwal keberangkatan van tersebut. Tidak seperti saat saya mau ke Hua Hin menunggu dua jam lebih di Sai Tai Mai Terminal, dan kabar baiknya van-nya berhenti di daerah Ekkamai, Bangkok yang merupakan daerah hotel kami.

12 comments

  1. view tempat nongkrongnya mantap, pinggir laut, ahh kemarin blm sempet kesini, kurang waktunya

    okelah kita agendain kesna hehe

    ReplyDelete
  2. Dekat dari Bangkok bisa ke Hua Hin ya. Tempatnya juga kelihatan oke. Meski kalau ada rejeki mau juga sih ke tempat lain, hahaha

    ReplyDelete
  3. Pasti kangen banget untuk liburan lagi dan menghemaskan segala kejenuhan setelah bekerja ya kak. Berharap bisa menikmati liburan lagi ditempat yang kita incer, semoga pandemi cepet berlalu. BTW itu tulisan tiketnya kagak ade yang bise dibaca ya kak hehehehe

    ReplyDelete
  4. wah jadi bisa tau sisi lain Thailand, tempat nongkrongnya juga unik dekorasi dan interiornya, cemilannya menggoda banget

    ReplyDelete
  5. Wuah aku pengen banget ke night market. Nyobain jajanan di sana. Pengen nyobain semuanya, tapi satu-satu, hoho.

    Waw signature coffeenya menggoda banget. Kupengen cobaaak

    ReplyDelete
  6. Pas ke sananya pas weekday, ya. Jadi semua obyek wisata terlihat sepi rasanya. Tapi asyik sih ya kalau mau foto-foto pas sepi begitu.
    Asyik banget tempat-tempatnya. Apalagi yang coffe shop itu. Siapapun kayaknya bakal betah di situ :)

    ReplyDelete
  7. Beruntung banget nih dateng ke kotanya yang sepi, d hotel pas sepi, dan nemu kafe yang cantik bangeeet. Kebayang pengin nyoba signaturenya,pahit manisnyaa :3

    ReplyDelete
  8. Tempatnya bersih dan lumayan bagus ya.. pengen juga ngerasain sate-sate itu, kayaknya enak dan gurih ya...
    kebayang aja kalau tulisannya gak ada tulisan latin, pasti bingung hihihi

    ReplyDelete
  9. Paling males kalau ke tempat asing, kita berasa jadi orang yang paling buta huruf, hahah...asal sepanjang memandang, harus pura-pura paham.
    Btw,
    kalau dikeker pakai google translate gitu, bisa kan, Ky?

    ReplyDelete
  10. Hua Hin ini kurang terdengar ya dibandingkan kota wisata lainnya di Thailand. Pdhl indah banget. Terutama karena lokasinya yg di pesisir. Dan yg penting ttp ada food streetnya.

    ReplyDelete
  11. Hua Hin ini kurang terdengar ya dibandingkan kota wisata lainnya di Thailand. Pdhl indah banget. Terutama karena lokasinya yg di pesisir. Dan yg penting ttp ada food streetnya.

    ReplyDelete
  12. Jadi kangen juga ke thailand. Aku kesini 7 tahun lalu. Menyenangkan sih semua tempat wisatanya ya.

    ReplyDelete