Beberapa hari yang lalu saya sempat membaca status di timeline sosial media yang isinya kurang lebih seperti ini, “Makanya kamu menikah biar ada yang urus” saya cuma bisa bilang, “Mohon maaf, nih, saya sedekil itu, kah? Sampai harus ada yang urus?” Menurut saya, menikah bukan hanya sebatas ada yang urus, ada yang masakin, dan “ada yang” lainnya. Tapi, menikah menyatukan segala sesuatu yang berbeda menjadi satu.
Belum lagi saat kamu sudah menikah, lalu mempunyai keturunan, apa kamu sudah bisa memberikan jaminan pendidikan anak? Dan, menyiapkan HappyHome kepada keluarga kecil kamu nanti? Meskipun tempat tinggal bisa disiapkan bersama, tapi tidak ada salahnya sudah dipikirkan dari sebelum menikah, kan?
Ada teman saya pernah bilang, “Nikmatin masa-masa bujangan, Ky, karena masa-masa itu yang akan lo kangenin nantinya. Harga susu anak lumayan soalnya, meskipun saat pulang kerja capek lo bisa hilang waktu lihat anak lo tersenyum menyambut lo, sih” DUH RASANYA JADI MAUBIKIN PUNYA ANAK DENGARNYA, KAK!
Meskipun saya belum menikah, saya sudah rajin mencatat apa saja yang harus dibayar saat gajian nanti. Jadi tidak bingung ataupun ada tagihan yang terlewat, kalau kamu bertanya apa, sih, tagihan yang harus dibayar sebagai seorang yang belum menikah? Saya biasanya membayar tagihan kartu kredit (untuk tagihan pribadi ataupun tagihan kantor), tagihan pulsa handphone yang terkadang nominalnya sama kaya cicilan motor, dan tagihan lainnya.
Teman saya pernah bilang, “Rajin ya lo, Ky, gue males asli. Setelah menikah aja yang urus itu semua bini gue.” Akhirnya saya yang memberikan dia wejangan bagaimana saya mengatur ini itu sendiri, saat saya tahu dia agak sulit menyisihkan pendapatan untuk sesuatu yang tidak terduga nantinya. Namanya juga pasangan muda.
Belum lagi saat kamu sudah menikah, lalu mempunyai keturunan, apa kamu sudah bisa memberikan jaminan pendidikan anak? Dan, menyiapkan HappyHome kepada keluarga kecil kamu nanti? Meskipun tempat tinggal bisa disiapkan bersama, tapi tidak ada salahnya sudah dipikirkan dari sebelum menikah, kan?
Ada teman saya pernah bilang, “Nikmatin masa-masa bujangan, Ky, karena masa-masa itu yang akan lo kangenin nantinya. Harga susu anak lumayan soalnya, meskipun saat pulang kerja capek lo bisa hilang waktu lihat anak lo tersenyum menyambut lo, sih” DUH RASANYA JADI MAU
Meskipun saya belum menikah, saya sudah rajin mencatat apa saja yang harus dibayar saat gajian nanti. Jadi tidak bingung ataupun ada tagihan yang terlewat, kalau kamu bertanya apa, sih, tagihan yang harus dibayar sebagai seorang yang belum menikah? Saya biasanya membayar tagihan kartu kredit (untuk tagihan pribadi ataupun tagihan kantor), tagihan pulsa handphone yang terkadang nominalnya sama kaya cicilan motor, dan tagihan lainnya.
Teman saya pernah bilang, “Rajin ya lo, Ky, gue males asli. Setelah menikah aja yang urus itu semua bini gue.” Akhirnya saya yang memberikan dia wejangan bagaimana saya mengatur ini itu sendiri, saat saya tahu dia agak sulit menyisihkan pendapatan untuk sesuatu yang tidak terduga nantinya. Namanya juga pasangan muda.
“Duh, males gue sama asuransi, bayar doang dipakenya juga kaga” katanya.
Padahal sekarang ada happyone.id yang dapat memberikan semua dengan sekali bayar, mulai dari perlindungan untuk diri sendiri ataupun orang lain juga bisa didapatkan, lho. Kurang apalagi coba? Kamunya yang kurang tahu saja, ya. Misalnya kamu mau mendapatkan asuransi kecelakaan diri? Bisa kamu dapatkan di HappyMe. Untuk urusan asuransi santunan pendidikan anak pun bisa disiapkan pada product HappyEdu.
“Sebagai kepala keluarga, lo juga harus menyiapkan segala sesuatu untuk rumah lo, Bro, biar tenang saat keluar rumah makanya siapkan asuransi kebakaran juga, ya” Kataku kepada teman, yang langsung diiyakan olehnya. Terus, saya juga jelaskan kalau saya pakai asuransi perjalanan yang dinamakan HappyTrip agar saya dan keluarga tenang saat saya sedang jalan-jalan. Namanya juga jaga-jaga, gawang saja harus dijaga oleh kiper agar tidak kebobolan, apalagi diri sendiri, kan?
Tidak ada salahnya menjadikan asuransi sebagai salah satu cara untuk mengatur keuangan kamu pemirsa, apalagi kalau bisa disiapkan dalam sekali transaksi, kan? Saya, sih, yes banget. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi yang akan menyiapkan bekal untuk masa depan? Iya, kan?
“Sebagai kepala keluarga, lo juga harus menyiapkan segala sesuatu untuk rumah lo, Bro, biar tenang saat keluar rumah makanya siapkan asuransi kebakaran juga, ya” Kataku kepada teman, yang langsung diiyakan olehnya. Terus, saya juga jelaskan kalau saya pakai asuransi perjalanan yang dinamakan HappyTrip agar saya dan keluarga tenang saat saya sedang jalan-jalan. Namanya juga jaga-jaga, gawang saja harus dijaga oleh kiper agar tidak kebobolan, apalagi diri sendiri, kan?
Tidak ada salahnya menjadikan asuransi sebagai salah satu cara untuk mengatur keuangan kamu pemirsa, apalagi kalau bisa disiapkan dalam sekali transaksi, kan? Saya, sih, yes banget. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi yang akan menyiapkan bekal untuk masa depan? Iya, kan?
No comments