Sipindo Menjadi Solusi Untuk Petani, Dalam Menghadapi Cuaca yang Suka Galau

Kalau sedang makan makanan yang enak, pikiran saya langsung tertuju kepada juru masak yang ahli, dan juga para petani yang sangat pintar dalam mengolah bahan makanan yang sedang saya makan. Seahli-ahlinya juru masak mengolah bahan-bahan makanan, tetap saja rasanya akan hambar kalau bahannya tidak bagus.


Contohnya saja kalau saya sedang menemani Ibu saya ke Pasar, pasti ada perbedaan di tukang sayurnya. Mereka akan menawarkan sayur yang diproduksi dari dalam negeri, maupun dari luar negeri. Dan, terkadang ada saja sayuran yang diproduksi dalam negeri pun dibilang, “Sayuran ini lebih bagus daripada yang itu, karena yang ini dihasilkan dari kota ini” gitu.

Saya jadi ingat, waktu saya kecil senang sekali menanam biji pepaya yang sudah selesai saya makan. Hasilnya? Saya jarang sekali beli pepaya, karena saya bisa makan pepaya dari hasil kebun saya sendiri. Dan, hal tersebut yang menjadikan saya sangat senang dengan buah pepaya. Apalagi yang saya makan waktu baru dipetik dari pohonnya, rasanya lebih segar ditenggorakn. Sedap!

Apakah kamu tahu? Menjadi seorang petani tidak mudah? Salah prediksi tentang cuaca dan sekitar, bisa membuat petani tersebut menjadi gagal panen. Kalau sudah gagal panen, petani bisa merugi yang jumlahnya tidak sedikit. Dan, efeknya untuk kita apa? Harga sayur dan buah di pasaran akan menjadi mahal.


Kabar baiknya, Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO), yang lebih dikenal dengan sebutan “Cap Panah Merah” bersama mitra dalam konsorsium G4AW SMARTseeds, pada tanggal 12 Oktober 2018 lalu menghadirkan fitur terbaru pada aplikasi SIPINDO (Sistem Informasi Pertanian Indonesia) untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia.

Beberapa fitur baru ini antara lain berisi prediksi cuaca dengan resolusi spesial hingga 5 KM, rekomendasi kandungan hara tanah berdasarkan hasil tes laboratorium dan rekomendasi pemupukan. Informasi tersebut diberikan berdasarkan lokasi yang sesuai dengan lahan petani tersebut. Dan, aplikasi yang diluncurkan sejak setahun yang lalu ini, telah dimanfaatkan lebih dari 14.000 petani, dan diharapkan akan terus bertambah sampai akhir tahun 2019 ditargetkan sudah 100.000 petani yang menggunakannya.

Menurut Glenn Pardede selaku Managing Director EWINDO, fitur-fitur baru yang dihadirkan di Sipindo Powered by SMARTseed, data didalamnya sudah disajikan secara realtime, dan juga akurat. Sehingga para petani dapat langsung mengakses informasi yang mereka butuhkan, seperti tingkat kesuburan tanah yang dapat menghemat dalam menggunakan pupuk, serta yang terpenting perkiraan cuaca yang dapat meminimalisir gagal panen, kan.

“Aplikasi Sipindo Powered by SMARTseeds yang semakin lengkap dengan fitur-fitur barunya, diharapkan mampu mendorong petani dan pelaku industri agribisnis hortikultura untuk meningkatkan produktivitasnya, serta meningkatkan kontribusi sub sektor hortikultura untuk PDB dan devisa negara,” tutup Glenn.

Semoga kedepannya tidak ada kabar lagi, kalau para petani kita gagal panen, ya. Saya sedih kalau dengan kabar tersebut, rasanya seperti sayang banget calon-calon sayur dan buah segar yang seharusnya bisa disantap, malah jadi terbuang percuma. Sakit tapi tidak berdarah kalau kata netizen.


Btw, kalian jadi penasaran dengan aplikasinya seperti apa, gak? Saya, sih, sudah mendowloadnya dan melihat-lihat kecanggihan dari fiturnya. Yuk, yang belum download bisa langsung download dari handphone kamu dengan gratis! Kalau kamu sudah download aplikasinya, kasih tahu saya pendapat kamu tentang aplikasinya di kolom komentar, ya.

No comments