Tidak Hanya Sepatu Pantofel, Dua Hal Ini Juga Bikin Seorang Pria Menjadi Ribet!

Pernah dengar yang bilang, “Enak ya jadi cowok, kalau mau pergi nggak ribet mikirin baju” atau “Enak ya jad cowok, kalau mau tidur ya tinggal tidur, nggak harus bersihin ini itu dulu”. Menurut saya sebagai seorang pria tidak seperti itu juga, sih. Saya masih suka bingung pakai sepatu apa untuk ke kantor besok, apalagi kalau mau ada meeting harus tampil formal, sepatu pantofel pria kan modelnya tidak banyak. Karena saya lebih sering pakai sneakers kalau ke kantor.


Bukan hanya masalah jenis sepatu, terkadang warna pun bisa menjadi masalah untuk saya, seperti kalau besok kemejanya warna ini cocoknya pakai celana yang mana, ya. Meskipun sepatu pantofel pria modelnya tidak banyak, saya biasanya bermain dengan warna untuk tetap fashionable pada saat butuh tampil formal. Misalnya, saya pakai sepatu pantofel dengan warna cokelat, biasanya sepatu pantofel pria kan identik dengan warna hitam. Jadi, tampil formal bukan berarti harus tampil yang terkesan kaku macam kanebo, kan?

Beda lagi kalau seorang pria harus tampil santai tapi harus terkesan tetap rapi. Saya pribadi bisa habis waktu dua jam saja untuk mix and match-nya. Iya, dua jam pemirsa. Serius. Pastinya kalian suka bertanya bagaimana saya mix and match-nya? Saya biasanya pakai baju warna putih yang saya padukan dengan kemeja flanel, serta celana bahan yang modelnya slim fit.

Bagaimana? Seorang pria juga bisa pusing juga untuk urusan baju, tidak serta merta asal pakai, ya. Kalau salah kostum juga kan malu, lho! Tapi itu saya, sih, tidak tahu mas Anang. Saya biasanya siap sedia sweather di dalam tas, takut sewaktu-waktu ketemu sama orang lain yang pakai kemeja samaan, jadinya bisa saya tutup dengan sweather tersebut.

Belum lagi untuk urusan perawatan wajah, saya pribadi termasuk yang merawat wajah, makanya saya agak ribet kalau mau tidur. Ibu saya pernah bilang, “Lo mau tidur apa mau pergi? Ribet amat!” Coba bayangkan seorang Ibu berkata demikian kepada anak lelakinya. Hahahahahaha.

Sebelum tidur biasanya saya pakai milk cleanser untuk membersihkan wajah, setelah itu saya cuci muka dengan facial foam, tahap ketiga saya pakai toner dengan dilanjutkan serum, terakhir saya pakai cream. Iya, sedikit panjang, ya. Tapi, tidak masalah juga, demi wajah kinclong di tahun 2018. Perlu di ingat juga, ritual sebelum tidur ini kalau lagi rajin. Ea.

Terkadang saya juga suka malas untuk merawat wajah. Biasanya saat malas datang, saya hanya melaksanakan ritualnya dengan pakai milk cleanser, dan juga cuci muka dengan facial foam saja. Kalau lagi malasnya kebangetan, saya cuci muka saja dengan facial foam. Itu semua dilakukan ntuk kepentingan wajah yang segar saat bangun tidur, ya, pemirsa.

Apalah artinya pakaian kamu yang fashionable dari atas ke bawah, kalau wajah kamu terlihat tidak segar? Apalagi kalau terlihat agak kusam. Saya saja saat wajah ada jerawat langsung panik, makanya saya sangat benci dengan rasa kangen, soalnya suka bikin jerawat datang di wajah saya. Terpenting, tetap cuci muka sebelum tidur, karena wajah juga sangat perlu untuk dibersihkan.


Jadi, kata siapa menjadi seorang pria itu mudah? Atau, saya saja seorang pria yang hidupnya ribet dengan ini itu? Menurut saya, sih, tidak! Menjadi pria harus tetap bisa merawat semua yang ada pada dirinya, dong. Kalau tidak diri kita sendiri, siapa yang akan merawatnya?

No comments