Akhirnya Tiba di Busan, salah satu kota yang kepengin saya datangi setelah menonton Train to Busan. Sayangnya, waktu perjalanan ke sana saya naik bus bukan kereta, tapi setidaknya saya sudah sampai dengan selamat di Busan. Salah satu hal yang dapat langsung saya bedakan antara Seoul dengan Busan adalah keramaian kotanya, Busan lebih tenang daripada Seoul, cocok sekali dengan saya yang sedang menikmati waktu liburan, tanpa harus tercemarkan dengan suasana ramainya kota. Mungkin, karena saya sudah bosan dengan ramainya Jakarta, kota yang sepi akan menjadi pilihan saya untuk liburan, seperti saat saya memutuskan untuk liburan ke Ipoh.
Saya sampai di Busan Pagi hari, jadinya saya hanya bisa menitipkan koper terlebih dahulu, karena check in hotel bisanya jam tiga sore. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Haeunde Beach dengan muka bantal. Asli muka bantal ini tidak bisa ditutupi, karena saat saya update instastories teman saya langsung bilang, ‘Tidur kali, muka bantal banget lo.” Padahal hotel saya memperbolehkan saya mandi saat menitipkan koper, tapi ribet Bunda, karena harus bongkar koper.Aslinya saya saja yang males, sih.
Namun, setelah saya sampai di Pantai hanya bisa berkata, “Yakin ini Haeunde Beach? Kok beda, ya?” Karena sudah terlanjur jalan, akhirnya saya tetap menelusuri tempat tersebut untuk menikmati keindahan lain dari kota Busan. Lokasinya benar-benar sangat sepi, jadi terlihat sangat bersih. Satu hal yang membuat saya ketawa, baru saat itu saya ke Pantai tapi kedinginan hahaha. By the way, sampai tulisan ini kamu baca saya tidak tahu nama tempat tersebut apa, loh! Wkwkwk.
Sayangnya, sekitar pantai tersebut tidak ada minimarket atau tempat jualan, jadinya saya menahan rasa lapar. Padahal tempatnya asyik banget untuk killing time, cuaca yang sejuk, pemandangan yang Indah, serta tempat yang sepi. Pada saat saya sampai di Pantai, tiba-tiba hujan turun yang lumayan besar, dan hebatnya tidak bikin becek. Saat melihat jam ternyata sudah mendekati waktu check in, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Hotel saat itu juga.
"Meh.. begini doang?" Iya, itu yang bisa saya ucapkan waktu saya ke sana. Sejatinya saya memang kurang suka datang ke tempat wisata, jadi kesan saya pada tempat ini seperti "Yasudah, yang penting gue udah datang ke sini." Bayangkan, dong, saya jauh-jauh ke Busan hanya untuk foto dengan background rumah warna-warni saja. Kembali keselera masing-masing, sih, tapi saya harus berpikir dua kali kalau harus datang lagi ke Gamchon Culturige.
Salah satu alasan saya mau pergi ke Gamchon Culturige adalah mau mencoba Mexicana Chicken Bupyeong, yang kabarnya dekat pintu masuk Gamchon Culturige, sayangnya saya sudah berkali-kali mencari tidak ketemu. So sad. Mungkin, kalau ada kesempatan untuk ke Busan kembali, salah satu alasan saya karena mau mencoba dan mencari kembali Mexicana Chicken Bupyeong ini, ya.
Selain rumah warna-warni, kamu bisa juga merasakan Korean street food disekitar Gamchon Culturige. Sepenglihatan saya, ada beberapa coffee shop, tempat makan, dan tempat jual pernak-pernik. Tentunya, harganya masih termasuk murah daripada di Seoul, meskipun mereka ada di salah satu tempat wisata di Busan. Dan, penjual di sana masih tergolong lebih ramah bila saya mau bandingkan dengan penjual di Seoul.
Percaya atau tidak, waktu akan berjalan lebih cepat saat kamu sedang traveling. Seperti saat saya di Busan, ketika lagi asyik menyelusuri Gamchon Culturige ternyata sudah hampir Sore. Karena waktu yang tidak banyak, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Haeunde Beach, dengan harapan untuk melihat matahari tenggelam di sana.
Saat saya tiba di Haeunde Beach, yang bisa saya rasakan adalah ciri khas angin saat dipantai dengan suasana yang... dingin. Memang salah datang ke Pantai saat musim semi, ya. Karena cuaca yang dingin membuat saya malas untuk berteman dengan air laut di Haeunde Beach, takut kaki saya menjadi kaku seketika. Salah satu yang membuat saya bahagia adalah bisa merasakan pantai yang bersih sambil makan Korean street food yang hangat, saat itu hanya kurang pasangan saja agar bisa melengkapi hari tersebut. Hahahaha.
Annyeonghaseyo, Busan!
Saat di Busan saya menginap di Best Louis Hemilton Hotel yang ternyata jarak dari hotel ke subway lumayan jauh. Salah satu yang bisa saya banggakan menginap di sana adalah hotelnya yang terletak di depan 7elevan, jadinya kalau saya tiba-tiba lapar bisa langsung mendapatkan makanan dengan cepat dan murah.Saya sampai di Busan Pagi hari, jadinya saya hanya bisa menitipkan koper terlebih dahulu, karena check in hotel bisanya jam tiga sore. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Haeunde Beach dengan muka bantal. Asli muka bantal ini tidak bisa ditutupi, karena saat saya update instastories teman saya langsung bilang, ‘Tidur kali, muka bantal banget lo.” Padahal hotel saya memperbolehkan saya mandi saat menitipkan koper, tapi ribet Bunda, karena harus bongkar koper.
Namun, setelah saya sampai di Pantai hanya bisa berkata, “Yakin ini Haeunde Beach? Kok beda, ya?” Karena sudah terlanjur jalan, akhirnya saya tetap menelusuri tempat tersebut untuk menikmati keindahan lain dari kota Busan. Lokasinya benar-benar sangat sepi, jadi terlihat sangat bersih. Satu hal yang membuat saya ketawa, baru saat itu saya ke Pantai tapi kedinginan hahaha. By the way, sampai tulisan ini kamu baca saya tidak tahu nama tempat tersebut apa, loh! Wkwkwk.
Sayangnya, sekitar pantai tersebut tidak ada minimarket atau tempat jualan, jadinya saya menahan rasa lapar. Padahal tempatnya asyik banget untuk killing time, cuaca yang sejuk, pemandangan yang Indah, serta tempat yang sepi. Pada saat saya sampai di Pantai, tiba-tiba hujan turun yang lumayan besar, dan hebatnya tidak bikin becek. Saat melihat jam ternyata sudah mendekati waktu check in, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Hotel saat itu juga.
Dua Hari Satu Malam di Busan, Mau Makan? Mau Jalan?
Karena saya tidak mau terlena dengan kasur hotel yang bisa bikin rasa mager datang, akhirnya saya langsung memutuskan untuk pergi ke Gamchon Culturige yang foto-fotonya banyak sekali berkeliaran di timeline social media saya. Kalau kamu bertanya-tanya itu apa, jadi Gamchon Culturige adalah suatu tempat yang sejatinya mirip kota warna-warni yang ada di Malang. Meskipun saya belum pernah ke Malang, tapi saya bisa bilang mirip."Meh.. begini doang?" Iya, itu yang bisa saya ucapkan waktu saya ke sana. Sejatinya saya memang kurang suka datang ke tempat wisata, jadi kesan saya pada tempat ini seperti "Yasudah, yang penting gue udah datang ke sini." Bayangkan, dong, saya jauh-jauh ke Busan hanya untuk foto dengan background rumah warna-warni saja. Kembali keselera masing-masing, sih, tapi saya harus berpikir dua kali kalau harus datang lagi ke Gamchon Culturige.
Selain rumah warna-warni, kamu bisa juga merasakan Korean street food disekitar Gamchon Culturige. Sepenglihatan saya, ada beberapa coffee shop, tempat makan, dan tempat jual pernak-pernik. Tentunya, harganya masih termasuk murah daripada di Seoul, meskipun mereka ada di salah satu tempat wisata di Busan. Dan, penjual di sana masih tergolong lebih ramah bila saya mau bandingkan dengan penjual di Seoul.
Percaya atau tidak, waktu akan berjalan lebih cepat saat kamu sedang traveling. Seperti saat saya di Busan, ketika lagi asyik menyelusuri Gamchon Culturige ternyata sudah hampir Sore. Karena waktu yang tidak banyak, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Haeunde Beach, dengan harapan untuk melihat matahari tenggelam di sana.
Saat saya tiba di Haeunde Beach, yang bisa saya rasakan adalah ciri khas angin saat dipantai dengan suasana yang... dingin. Memang salah datang ke Pantai saat musim semi, ya. Karena cuaca yang dingin membuat saya malas untuk berteman dengan air laut di Haeunde Beach, takut kaki saya menjadi kaku seketika. Salah satu yang membuat saya bahagia adalah bisa merasakan pantai yang bersih sambil makan Korean street food yang hangat, saat itu hanya kurang pasangan saja agar bisa melengkapi hari tersebut. Hahahaha.
Amin, amin.
ReplyDeleteBtw, Oky kayaknya adalah orang yang susah sekali dipuaskan ya. Hahahahaha
Iya ya Gamchon Culturige mirip sama kampung warna-warninya Kota Malang hehee
ReplyDeleteJadi, ada rencana untuk balik lagi ke Busan nih ya mas? hehheeee
kalau liat ini kayaknya emang biasa aja ya. Tapi yaudah kan ke Busan kalau udah kelar Seoul atau Jeju kali ya. Semacam memuaskan diri aja.
ReplyDeleteAku inget nonton salah satu drakor dan ada adegan main di pantai. Itu mereka pakai jaket, lucu, hahaha. Lagi bersuhu dingin kali ya. Kalau poto2 dg latar belakang rumah warna-warni itu bagus. Cuma kalau keliling, kayanya padet banget ya
ReplyDeleteAamiin...semoga next time Oky bisa datang ke Busan dan bisa menikmati Busan Tower, serta Nampodong Street Market.
ReplyDeleteDan semoga sudah ada pasangan untuk menikmati pantai yang bersih dan sepi ya...
Ruamh warna warninya rapat banget, bagus memang untuk swa foto. Eh aku lupa tapi ini mirip dengan dimana gitu ya, perasaan di Indonesia ada juga rumah-rumah gini
ReplyDeleteOky.... aku ketawa ngakak di bagian: "Meh.. begini doang?"
ReplyDeleteBaca yang ke pantai aku tuh sempet mikir ah jadi ingin ke Korea lagi, tapi sama suami. Tapi begitu lanjut baca ke Gamchon Culturige, aku mikir ulang deh. Mending cari temen yang suka wisata foto aja. Bisa-bisa reaksi dia kaya Oky.
Gamchon Culturige ini cantik menurutku. Pemandangan rumah warna-warni dg landscape miring begitu indah banget. Train to Busan memang mengangkat kota Busan bgt, yg sebelumnya belum tahu jadi tahu dg kota ini.
ReplyDeleteWah perjalanannya walau singkat meninggalkan kesan sekali ya Mas... semoga ada kesempatan berikutnya perjalanan lebih panjang di Korea Selatan..
ReplyDeleteMirip kayak kampung di Indonesia itu, aku lupa namanya. Pokoknya warna-warni gitu pernah lihat ada update story.
ReplyDeleteSemoga sy juga bisa ke busan dan merasakanan ketenangan disana. Amin.
banyak banget rumah rumah di belakang itu emang seperti itu tempatnya kak? habis berapa tuh biaya hidup disana.
ReplyDeleteKok auto inget pilem kereta2an yang ada zombie-nya haha.
ReplyDeleteIdem, saya juga kalau bepergian gak terlalu suka ke lokasi wisata, justru lbh suka menikmati kotanya dan icon2 kotanya.
wah bener-bener ya, ada kota yang tenang dan ramah di Korea, baca tulisan ini berasa mengalami juga. liburan jadi enak karena harga juga lebih murah dr seoul ey
ReplyDeleteAminin yang kenceng.
ReplyDeleteSemoga bisa kembali lagi ke Busan ya kak Okky..
Bisa dibilang ka Okky ini korban film ya makanya langsung cus ke Busan. Tapi, itu aku ga2l fokus sama pemukiman yang jadi latar fotonya. Kok mirip di Yunani ya 😅
Oky...
ReplyDeleteCakep bner jalan-jalannya sampai Busan.
Ada Jeong Yong-Hwa gak...?
Hahaha...itu loo, vokalisnya CN Blue...
Okyyyy sini ngetrip bareng gueee. Gue make sure hotel kita deket sama subway hahaha. Well, masing-masing orang punya alasan tersendiri buat ke suatu tempat. Jadi sah-sah aja dengan alasan apapun.
ReplyDelete