Movie Review: Fantastic Beasts And Where To Find Them!

Sebagai pecinta Harry Potter, saya sangat menunggu-nunggu film ini, meski saya bukan pembaca novelnya, sih. Karena saya lebih suka baca buku tabungan dibandingkan baca buku yang lain. Dan beruntungnya, kalau film ini bukan adaptasi dari novel, jadi tidak akan ada drama para pembaca novelnya yang bilang kalau ekspektasi mereka tidak sama dengan buku.

Padahal ya kalau buku dan film sama ya kurang seru dong, masa plekkutiplek sama, harus ada yang berbeda dong. Selayaknya saya dan kamu, berbeda tapi tetap bersatu. Pret.


Seperti film Harry Potter, kalau Fantastic Beasts And Where dimulai dengan kekacauan yang ada di dunia. Mau dibelahan dunia mana saja memang sedang ada kekacauan, kecuali dibelahan rambutnya Charlie Setia Band.

Kekacauan yang terjadi ini menjadikan banyak pertanyaan dikalangan No-Maj, istilah untuk Muggle di Amerika, mereka bertanya-tanya ada apa dengan cinta? Apa dia masih galau? Oke skip. Maksud saya, mereka bertanya-tanya dengan kekacauan ini disebabkan oleh apa, apa mungkin ada manusia lain yang menyebabkannya?

Film yang mengambil latar kota New York tahun 1926 ini benar-benar memanjakan mata untuk saya yang memang ingin sekali ke New York. Dan, kamu tidak akan menemukan Harry Potter di film ini, karena film ini memang bukan kelanjutan dari kisah Harry Potter. Tapi kabarnya film ini menceritakan tentang sisi lainnya kisah Harry Potter, lho! Benar atau tidak saya juga tidak tahu, karena saya tempe.


Menurut saya, film ini benar-benar tidak bisa ditebak akhirnya seperti apa, semua pertanyaan diawal cerita akan terjawabnya diakhir. Alur ceritanya pun tidak membingungkan seperti kisah cinta saya dan kamu yang selalu membuat saya bingung.

Karena film in dibuat dari orang yang sama seperti pembuat Harry Potter, sudah pastinya kamu akan membandingkan film ini dengan film Harry Potter. Iya, kan? Pada film ini, kamu juga akan dibawa kedalam ketegangan, keharuan, dan tawa canda, lho.

Ketagangan yang terjadi saat melihat mereka bertikai, apalagi ditambah dengan efek yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi bagusnya, sampai membuat saya merasa ada di dalam situasi tersebut. Keharuan yang disebabkan oleh kisah cinta tanpa adanya Rangga tentunya. Dan, tawa canda salah satu pemain yang benar-benar menjadi pelengkap kisah di film ini, mungkin tanpa adanya pemain itu kisah ini akan hambar seperti hubungan saya dan kamu. Eh, maaf jadi curhat.

Memang ya, dunia penyihir terlalu banyak untuk dicari kebenarannya. Jadi, kalau kamu masih bingung akhir pekan ini mau kemana, film ini bisa menjadi rekomendasi yang bagus, sih.

No comments