Book Review: Ayat-Ayat CInta By Habiburrahman El-Shirazy

Judul : Ayat-Ayat Cinta 2
Penerbit : Republika Penerbit
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Jumah Halaman : 690

Setelah menonton film Ayat-Ayat Cinta beberapa tahun silam, membuat gue tidak bisa begitu saja melupakan cerita cinta segitiga yang ada di dalamnya. Bahkan bisa dibilang cinta segilima, andai saja Fahri memilih Nurul dan Noura sekaligus. Bukan hanya film dan soundtracknya, novelnya pun membuat gue jatuh cinta. Iya, gue menonton filmnya dulu, baru membaca novelnya.

Setelah sekian lama tidak terdengar kabarnya, gue kira kisah Fahri akan selesai dengan dia yang menikahi gue, eh maksudnya Aisha. Ternyata, Kang Abik mengeluarkan novel kelanjutannya, lho. Meski gue telat, sih, tahunya. Lebih baik telat dari pada telat banget yekan.

Untuk lebih menjiwai dan mengerti alur cerita Ayat-Ayat Cinta 2, guepun membaca ulang novel yang pertamanya. Iya, gue niat banget. Kalau kata anak zaman sekarang, gue itu total.

Dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini, kalian tidak akan bertemu dengan Mesir, Sungai Nil, atau pun Al-Azhar. Karena latar belakang cerita dalam novel ini terdapat di Edinburgh, salah satu kota yang sangat disukai oleh Aisha. Selain itu, Fahri juga diceritakan bukan lagi sebagai seorang mahasiswa, melainkan seorang pengusaha sukses dan pengajar pada salah satu Kampus di sana.

Buku yang terbilang cukup tebal ini, menurut gue terlalu bertele-tele ceritanya, padahal konfliknya hanya sekitaran itu-itu saja. Apa karena Kang Abik mau ceritanya dibikin begitu detail, ya? Gue juga kurang paham.

Selain itu, cerita dalam novel ini masih tentang Fahri yang semangat banget membela agama yang dia yakini, tapi dengan didasari oleh pengetahuan yang kuat tentang agamanya, bukan pemahaman yang hanya sepotong-potong. Novel ini juga bercerita tentang isu Israel dan Palestina, debat antar agama yang sering didebatkan di sana, bom bunuh diri, dan tentang bagaimana kita harus memperlakukan orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita. Apa Fahri bisa bertahan dengan keyakinannya, bahkan dalam situasi sebagai minoritas di Edinburgh? Untuk cerita selengkapnya kalian bisa baca sendiri novelnya, ya.

10 comments

  1. Wah udah baca ternyata. Saya juga penasaran sama cerita selanjutnya sosok Fahri. Tapi nanti dulu belinya, habis harus menguras timbunan buku dulu..

    ReplyDelete
  2. Nggak ada adegan dari part I yang diulang? Kayak pelem-pelem atau buku-buku luar negri gitu?

    ReplyDelete
  3. Eh kenapa aku juga baru tahu ada buku ayat ayat cintrong 2, duh bukuku yang pertama raib dipinjem gak balik :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, minjemin buku kaya minjemin duit. Kadang2 gak balik -_-

      Delete
  4. Buku pertama aja belom baca, Ky. Gue nunggu buku ini difilm-in aja. Biar lebih ringkas. :))

    ReplyDelete